Balancing
Menyeimbangkan volume / level masing-masing track. contoh : Vocal lebih besar dari gitar, snare dan vocal sama levelnya, kick sama dengan level gitar, bass sama dengan level vocal. Pada umumnya, level balancing secara relative dapat di tentukan dengan persentase sebagai berikut:
- Standard musisi
Biasanya persentase 50:50 antara level vokal dan musik. Kadang musiknya lebih keras dan vocal terdengar lirih sejauh artikulasi vocal masih terdengar jelas. - Standard label
persentase vocal dan musik biasanya 60:40 atau 70:30 kadang juga ada beberapa label yang membuat level 80:20 antara vocal dan musik. - Standard PA (public address)
Standard PA adalah jika ingin didengar dengan speaker di mall atau di tempat umum. Biasannya persentase musik dan vocal dibuat 50:50 karena jika kurang dari itu akan tenggelam bunyinya ditelan bunyi gemuruh orang lalu lalang.
- Panning
Penempatan kiri-kanan/panorama. Contoh : Hihat dikiri, floor tom dikanan. Cymbal melebar kiri dan kanan, vocal, bass, snare dan kick di tengah/center.
- Staging
Penempatan masing-masing instrument didalam ‘ruangan /panggung buatan’. Di posisi depan atau ditengah atau dibelakang panggung/ruangan. Dengan menambahkan reverb dan delay dengan perhitungan tertentu, instrument dapat ditempatkan sesuai panggung buatan tersebut.
- Efek insert
penggunaan fx, contoh guitar diberi flanger, vocal diberi chorus dan lain-lain. Equalizer berfungsi memberi separasi tiap track dan menempatkan instrument pada jangkauan frekuensinya masing-masing, contoh vocal lebih bright, bass tebal, snare lebih bright dari guitar dan lain-lain (lebih jelas tentang Equalizer baca ini Teknik Mixing : Meng-Equalizer utuk balancing Frekwensi )
- Auto dynamic
( compress, limit ) / manual dynamic ( automation ) : contoh drum player kadang memukul snare tidak rata, ada yang terdengar keras ada juga yang lirih, snare akan di compress hingga dynamicnya terdengar rata. Begitu juga di track lainnya termasuk vocal. Setelah tiap track tercompress, arransement lagu dilakukan mengikuti dynamic lagu tersebut, contoh ketika reff biasanya player memainkan instrumentnya lebih kencang, maka tiap track yang sudah dicompress tadi akan di atur level dynamicnya sesuai kebutuhan lagu tersebut. ( Lebih jelas tentang compressor baca Tentang Compressor ( Apa itu Compressor ? ) )
- Final touch up
Sound engineer biasanya akan mendengar ulang hasil mixing esok harinya atau beberapa waktu setelah mixing untuk checking, dan membenahi beberapa sentuhan yang luput dari pendengaran.
- Capture/rendering/Mixdown
Hasil mixing yang sudah bagus, akan di bounce/render ke file tersendiri di dalam harddisk. Atau bisa juga direkam dari output converter ke recorder lain.
Sumber : www.rumahrekam.com
yang berperan ngemix lagu di sini namanya apa ya? mixer?
ReplyDelete