Orientasi King & Queen Saat Mixing (Mixing yang enak)

King & Queen ? apa sih?
Coba dengarkan perbedaan antara lagu POP dan lagu HIPHOP, perhatikan teknik balancingnya (bukan materi lagunya) jika telinga anda masih stereo maka hasilnya kira" :

Pop :
-Vokal Paling Kenceng ( King)
- di susul sama suara snare untuk nempelin vokal sama musik (Queen)
Hiphop :
- Kick Paling kenceng (King)
- di susul vokal untuk nepelin kick ke musik (Queen)

Contoh lain :
- Progressive : biasanya ada 2 King, mis : Gitar & Keyboard is King, Snare is the queen
- Hardcore : Vokal King, Gitar Queen
- Reggae : Bass King, HiHat Queen / Bass Queen, Vokal Queen.

dan untuk yang lain, silahkan dengar reverensi musiknya (gunakan cd ori)

*Mixing bukan hanya masalah bagus atau nggak bagus, tapi juga menempatkan King and Queen yang pas sesuai kenginan audiens di gendre Musik yang bersangkutan. (Indra Q)

Kebayang nggak kalo lagi denger lagu Hardcore dengan snare yg paling kenceng? (dulu saya pernah mix seperti ini, malah bukan king lagi, tapi udah King of King, hahaha.) semoga gak menimpa teman".

segitu dulu, untuk teknisnya nanti menyusul.
Happy mixing guys :)
»»  Selengkapnya...

Butahe - Sodomy Sampe Mampus

Halo Blogger,
kemarin baru kelar ngerjain lagu dari salah satu band saya nih,
judulnya memang agak kasar, tapi isinya ya memang kasar  (hehe).

di sini saya terlibat sebagai :
- Gitaris
- Operator recording
- Mix Engineer
- Mastering Engineer
- Capek

Tools :
- Daw : Cubase 5
- Drum : EzDrummer (MetalHeads)
- Vst :
*Lexicon Pcm reverb
* GComp
*simulanalog Marshal simulator
*Amplitube 3
*PingPong Delay
*MonoToStereo
*Waves
*Passive Agressive
*Eq 31
* Modern Compressor
*Lainnya lupa -_-"
- Gitar : Ibanez Gio
- Effect Gitar : POD Floor
- HeadPhone : Gk ada merek (Sumpah)
- Speaker : Gk ada merek (Sumpah)
- Mic : Wirelees Spider dinamic
- Speaker : Gk ada merek (Sumpah)
- Audio Interface/Soundcrad : Lexicon Alpha

Ini dia hasilnya :)

cekidot :

Butahe - Sodomy Sampe Mampus
  Butahe - Sodomy Sampe Mampus by noxmorello
»»  Selengkapnya...

Istilah - Istilah sound awam/umum

Mungkin bagi anda yang udah jago dalam audio engineer akan mersa bingung mendengar klien yang minta ini itu tapi gak jelas maunya apa, Misalnya : "Tolong snarenya dibikin agak basah, gelap dikit, dan vokalnya jangan pedes gitu. Kick kurang lebar, gitarnya maknyozzzz. Oya bass-nya kurang kaleng suaranya"
Bingung kan?

nah, ini ada beberapa terjemahan dari Member-member Musiktek.com yang udah berpengalaman, Cekidot !

-Tajem : over sibilance
-Terlalu digital
: 10KHz-12KHz mendominasi
-Mendem
: mid kurang
-Tumpul
: transient ketahan
-Basah
: banyak reverb / low-nya lebar dan pas
-Kering
: kurang reverb / low-nya sempit (kena hpf)
-Dalem
: sub-nya pas
-Kembung
: kebanyakan mid lo (200Hz)
-Gembung
: kebanyakan sub (60-80Hz)
-Gemuk
: pas mid lo-nya
-Dof
: kurang bright
-Ngejembret
: spitty / hi-nya liar atw kasar
-Bluwek
: 300-400Hz kebanyakan
-Kempes
: lo/mid lo kurang
-Pedes
: 8KHz-12KHz kebanyakan
-Maknyozzz
: Danang hadir :)
-Mati
: nggak keluar tone-nya
-Besi
: 5KHz-8KHz kebanyakan
-Batu
: Bunyi drum yg kulitnya mati ngk ada tone & resonance-nya
-Kayu
: 300-400Hz
-Kaleng
: midhi kebanyakan
-Kremek
: 3000Hz kebanyakan
-Cempreng
: 1200-2000Hz kebanyakan
-Sempit
: kurang sub dan kurang hi
-Lebar
: extended sub dan hi
-Terang
: 5000-8000Hz mendominasi
-Gelap
: 5000-8000Hz kurang
-Ngincrah/ngincrang
: hi transient bagus
-Garing
: mid hi dan hi dominan. Lo kurang
-Gesit
: transient cepat sekali/good attack
-Lambat
: transient pelan/slow attack
-Nggak keluar
: 1K-5K kurang/ketahan
-Nggak kawin
: EQ-nya ngk matching
-Kebuka
: 8KHz keatas ngk roll-off
-Padet
: release time di sub ngk kepanjangan, pas
-Dengung
: bunyi panjang di Mid-lo (160Hz-200Hz)
-Denging
: bunyi panjang di Mid (1000Hz - 2000Hz)
-Sub
: bunyi di lo (30-80Hz)
-Bleber
: over di sub
-Ngejedag
: sub-nya tight dan transient-nya gesit
-Ngejeblug
: sub-nya terlalu lebar, lepas, dan ngk tight
-Desah/serak/husky
: harmonik vokal menonjol di 3KHz + 6KHz + 12KHz
-Suara serigala (wolf tone)
: bunyi panjang di freq 400Hz s/d 800Hz
-Getas
: kelebihan/over harmonik suara vokal di 8KHz + 10KHz + 12KHz
-Cerawak
: mendem dan getas
-Bulat/bulet
: tone-nya bagus
-Buyar -
:tone-nya ngk jelas, mid kabur
-Lepas
: minimal or no compression
-Lawas
: sangat dynamic/liar
-Modern
: sangat ke-compress
-Alternatif
: level guitar diatas vokal
-Pop
: level vokal dan snare sejajar dan diatas yg lain
-Jazz
: pake reverb tipe room & predelay 60ms :)
-Rano Karno
: vokal yg pakai delay/echo yg feedbacknya gede ...
-Tipis
: sub dan mid lo mundur jauh kebelakang
-Tebal
: sub dan mid lo maju kedepan
-Planet
: aneh/ngk jelas :D
-Noid
: crowded/kacau
-Jumping : out of phase :D
-Bindeng
: mid kebanyakan, mid hi kurang, lo kurang
-Kasar
: dynamic/sibilance ngk ter-kontrol
-Alus
: dynamic/sibilance terlalu ter-kontrol
-Sakit
: 8KHz over
-Pulen
: transient lambat tapi frequency-nya lebar
-Rombeng : Overall sound mix-nya sakit/nyerang dikuping (kaleng banget) :P
-Legit Rombeng : Overall sound mix-nya sakit/nyerang dikuping (kaleng banget) :P
-Legit
: Overall sound mix-nya pas, cakep, reverb tail pas.
-Bass bungkus
: bass-nya kawin dengan kick
-Tone-nya duduk
: Overall tonal balance pas.
-Gondrong
: over sub dan over hi :P
-Empuk
: transient lambat tapi freq range baik/lebar (sama dgn PULEN)
-Pasir
: saturasi di mid-hi gitar
-Rock banget
: 1250Hz dan 5000Hz maju kedepan ;)
-Kelancipan
: kebanyakan 4000-5000Hz
-Ketumpulan
: kurang di 4000-5000Hz
-Kuping udah tumpul
: kuping kena burn-out di 4000-5000Hz.
-Bass bungkus
: bass-nya kawin dengan kick
-Tone-nya duduk
: Overall tonal balance pas.
-Gondrong
: over sub dan over hi :P
-Empuk
: transient lambat tapi freq range baik/lebar (sama dgn PULEN)
-Pasir
: saturasi di mid-hi gitar
-Rock banget
: 1250Hz dan 5000Hz maju kedepan ;)
-Kelancipan
: kebanyakan 4000-5000Hz
-Ketumpulan
: kurang di 4000-5000Hz
-Kuping udah tumpul
: kuping kena burn-out di 4000-5000Hz

Segini Dulu ya, yang mau tau lebih banyak silahkan ke sumbernya : Musiktek 
Semoga bermanfaat :)
(Sumber : www.Musiktek.com)
»»  Selengkapnya...

Cara Memasang VST di Slot Insert Cubase

Melanjutkan tulisan Tentang VST, sekarang saatnya menggunakan VST.
Ada 2 cara untuk menggunakan VST ini, yaitu dengan cara di masukkan di slot Insert dan di send. Nah untuk sekarang saya hanya akan membahas slot Insert dulu.

Lanjut,
Misalnya disini kita mau memasang VST di track yang bernama Vokal
 (Klik untuk memperbesar gambar)

 Silahkan pilih track vokal hingga warna tracknya menjadi agak terang ( Itu artinya track vokal sedang terseleksi)
perhatikan tulisan - tulisan di sebelah kiiri di bawah nama track, volume, pan detune, input, out, dan track preset.
disitu ada ada tulisan inserts, Equalizers, sends, Channel, dst.
Nah, karena kita mau memasukkan VST / Effect / fx di slot insert maka silahkan anda klik tulisan insert tsb..











Maka akan muncul slot insert dari i1 - i8, silahkan klik di salah satu slot (klik di sederet dengan lambang play)
maka akan mucul seperti ini :









Disini saya memilih VST lexicon PCM Reverb yang saya dapat dari pembelian soundcard/audio interface lexicon milik saya :)
setelah itu tinggal kita play audionya, dan kita setting VST yang kita Insert tadi sesuka hati seenak telinga :)
( Ini adalah interface VST yang saya pilih di atas)















Lalu Bisakah Saya Memasang VST Pada VSTi ?
Bisa dong ;) caranya kurang lebih sama,
Oh iya untuk memasukkan VSTi di Project Cubase nanti akan saya bahas
semoga bermanfaat ya :)
»»  Selengkapnya...

Tentang Vst ( Apa itu VST ? )

Meskipun Jawabannya sebenarnya sudah banyak terdapat di belantika dunia internet ini, saya akan tetap share artikel ini. ya di dorong naluri share yang mengalir deras dalam darah biru keungumerahan (halah !)
Ok, Menjawab pertanyaan Apa Itu Vst ?  :

VST adalah singkatan dari Virtual Studio yang diperkenalkan oleh Steinberg untuk pemrosesan sinyal yang modular yang fungsinya mensimulasikan hardware perangkat audio studio menggunakan software.
Ada ratusan bahkan mungkin ribuan komponen VST di internet baik itu yang freeware, shareware maupun komersial. Bermacam-macam fungsi dari komponen-komponen VST tersebut seperti synthetizer gitar, drum, keyboard, equalizer, mixer, recording, stereo enhancer, downmix dari 5.1 ke Stereo, upmix dari Stereo ke 5.1 atau 7.1, resampler, reverb serta efek-efek yang lain yang makin hari makin banyak macamnya.

VST ada 2 macan, yakni yang pertama seperti yang telah di jelaskan di atas. VST jenis ini hanya memanipulasi suara yang telah ada.
sedangkan jenis kedua yaitu VSTi , yakni Jenis VST yang menghasilkan / memproduksi suara seperti layaknya alat musik analog.

dari penjelasan di atas, jika kita analogikan ke analog maka akan menjadi seperti ini : VSTi adalah sebuah gitar sedangkan VST adalah sebuah Effect Gitar.

Sampe disini dulu, untuk cara menggunakan nanti akan di bahas, Basicnya harus ngerti dulu :)
»»  Selengkapnya...

Tentang Compressor ( Apa itu Compressor ? )

Apa itu compressor ? Bagaimana cara kerjanya ? Apa Fungsinya?
ini adalah pertanyaan umum bagi yang baru mengenal dunia audio engineer, dan untuk yang sudah tau silahkan menambahkan :)

Lanjut !, Mungkin teman - teman pernah mendengar hasil recording (Mis : Vokal ) terdengar tidak rata, Maksud tidak rata di sini adalah dinamic range yang terlalu besar.  Misalnya saat bernyanyi di awalan lagu yang biasanya bernada rendah maka sang vokalis hanya akan mengeluarkan sedikit power dan otomatis suara akan terdengar pelan, sedangkan ketika memasuki reff yang biasanya bernada tinggi maka suara akan membesar dan ini menyebabkan dinamic range menjadi besar / lebar.

Nah, disini sang Compressor menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dinamic range yang lebar tersebut (ada juga yang melakukan volume automation untuk mengurangi dinamic range dan ada juga yang menggunaka keduanya secara bersamaan)

Lanjut, ( ini adalah salah satu plugin compressor freware 'Modern Compressor')
Dari gambar di atas  kita bisa melihat ada beberapa bagian yang harusnya ada di tiap compressor,,
(di sini saya hanya akan membahas Attack, Ratio, Release, Treshold, Gain Reduction, dan Gain karena 6 Bagian itu adalah hal utama dari compressor

- ATTACK :
Attack adalah Berapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kompressor. Satuan yang digunakan normalnya adalah ms dan ada juga yang menggunakan  second. mislnya kita mengeset attack = 0ms artinya tidak ada attack karena sinyal yang diterima langsung dikompress. Kompressor dengan attack time 0ms membuat sound terasa tumpul karena tidak ada attack sama sekali. Kalo pengen attack lebih banyak maka perlambat attack time.

- RATIO 
Ratio adalah Perbandingan sinyal yang masuk dan keluar. Ratio dimulai dari 1:1 sampai tidak terbatas.
1:1 berarti setiap kali sinyal melewati threshold sebanyak 1dB maka outputnya juga 1dB. Kalo ratio 2:1 berarti setiap kal sinyal melewati threshold sebanyak 2dB maka outputnya cuma 1dB (karena 2:1 ratio). Semakin tinggi ratio perbandingan akan membuat fungsi kompressor berubah menjadi limiter. Saat ratio menyentuh angka 10:1 maka kompressor mulai berubah fungsi menjadi limiter. Makanya sering kita melihat plug ins atau outboard gear yang bertuliskan Compressor/Limiter. Jadi kalo kamu pengen menggunakan limiter tetapi tidak memiliki limiter maka boleh menggunakan kompressor sebagai limiter.

- RElEASE
Release adalah Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengkompress sebelum melepaskan efek kompressor untuk kemudian mengkompress kembali. Kalo release time terlalu singkat maka sinyal belum dikompress dengan baik, eh udah dilepas. Akhirnya ntar bunynya seperti pumping (dipompa). Kalo release time terlalu lambat, sinyal bakalan udah terkompress kembali padahal belum dilepas. Jadi kita harus hati2 dalam mengkombinasikan antara attack dan release time. Satuan yang digunakan adlah ms atau sec.


- TRESHOLD

Treshold adalah Level dimana kompressor mulai aktif. Level ini biasanya mulai dari 0dB sampai dengan unlimited. Kalo kita mengeset threshold pada posisi 0 artinya kompressor akan mulai bekerja saat sinyal menyentuh angka 0dB. Jadi kalo sinyal baru menyentuh dibawah angka 0 maka kompressor tidak akan bekerja. Level daripada threshold tergantung daripada selera Sound Engineer. Semakin rendah levelnya maka semakin cepat pula kompressor diaktifkan.


- GAIN REDUCTION (GR)
ini biasa juga dinamakan ATTENUATION. Gain reduction berfungsi untuk melihat berapa dB sinyal yang telah terkompress setiap kali sinyal menyentuh threshold. Semakin tinggi dBnya berarti semakin banyak sinyal yang terkompress dan audio akan terasa semakin tergencet.

- GAIN 
kadang kita sudah menaikkan fader hingga maksimum tetapi sound terasa masih kurang kencang. Kita dapat menggunakan output daripada kompressor untuk menaikkan level volume biar lebih kencang. 

Sampe di sini ada yang belum ngerti? (ko' jadi Kaya di sekolahan ya -_-" )


Lanjut, 
Lalu yang di setting terlebih dahulu apa? apakah Treshold, Gain, Attack, Ratio, atau apa ?
Tidak ada aturan baku dalam hal ini, saya tidak akan menulis kebiasaan menggunakan Compressor saya karena takut mempengaruhi anda. Silahkan pahami dan coba dan coba lagi dan cobalah mengerti (ini mirip judul lagu tapi saya lupa :lol:)


Lalu, bagaimana settingan Compressor yang baik?
Sama, Tidak ada aturan baku namun ini ada tips selama pengalaman saya ngulik Compressor

Tempo Cepat = Attack Cepat , Release Cepat.
Tempo Medium = Attack Medium , Release Medium.
Tempo Lambat = Attack Lambat , Release Lambat.

Tips di atas tidak berlaku di semua lagu, makannya tetap gunakan telinga anda.
ok, sampe sini dulu ( Mau nampar nyamuk dulu ) mudah-mudahan berguna.
Selamat mencoba teman :)
»»  Selengkapnya...

Analogi (Contoh) mixing di Image / Gambar

Salam Blogger !.
kali ini saya mau share hal-hal yang dilakukan saat mixing dan pengaruhnya di obejct (Audio), tapi kali ini akan saya  analogikan pada sebuah gambar / image karena konon katanya gambar lebih bisa menggambarkan sesuatu (ya iyalah , namanya juga gambar -_-" )

Langsung saja,
Misalnya kita mau memoles track vokal (dengan asumsi bahwa latar biru adalah track audio lainnya / Background musiknya)

- ini adalah analogi track vokal yang masih polos (Belum di apa-apakan)













- ini analogi vokal yang sudah di kasih reverb



keliatan vokal udah mulai match dengan backgroundnya







kelebihan reverb

 

Vokal jadi kurang jelas








-Delay
 










- Over Delay












- Gain/Volume
 


 vokal jadi lebih besar







- Gain Over


vokal terlihat jelas, tapi sebagian besar background ketutup










-clip/peak



vokal melewati batas gambar







- Eq



disini saya mengurangi warna biru




untuk yang lain saya belum nemu analogi gambarnya,
untuk yang belum tau istilah-istilah di atas silahkan baca Proses Mixing (Secara Umum)
ada yang lain? silahkan komentar :)
Have nice mixing guys ! :)
»»  Selengkapnya...

Panning di DAW

Apa itu panning ?
Panning adalah penempatan posisi sebuah audio/track audio
Gunanya ?
untuk memberikan tempat bagi tiap audio/track audio agar tidak saling bertabrakan
Caranya?
Simpel aja sih, di DAW sudah di sediakan, ini gambarnya :
Tinggal Geser atau menuliskan angkanya.
(Gambar ini saya buat dari mixer cubase 5 )

Cuma kiri & kanan?
Ya ! secara teknikal di DAW kita memang cuma mengenal panning kiri dan kanan

Tapi Saya Pernah Mendengar Lagu Yang Vokalnya Agak Ke ATAS, Apa Itu Bukan Panning?
ini adalah psikologi, bukan teknikal ..
Atas dan bawah itu secara psikologis menunjukkan isi frekuensi dari mixing. Makin banyak low freq yang dominan (dance music), kerasa secara psikologis banyak "bottom" nya, atau banyak bawahnya. Jika banyak high freq, kerasa banyak freq di ubun2, atau melayang-layang ... ini cuma efek psikologis saja.

Bagai Mana Dengan Depan & Belakang ?
Depan belakang adalah efek kita mendapatkan kesan "dalam"nya mixing. Ini ngga 100% psikologis, juga ngga 100% teknikal. Reverb time biasanya pnya banyak andil ttg. ini. Isi freq juga bisa di tweak untuk dapatkan ini .. dan paling gampang, kencangnya suara juga bisa di atur (makin jauh sumber suara, kan makin kecil suaranya). Jadi untuk mendapatkan efek ini, banyak caranya.

Ok, di sini dulu ya :) Have Nice mixing Guys !
»»  Selengkapnya...

Teknik Mixing : Meng-Equalizer untuk balancing Frekwensi

Setiap instrument musik memiliki rentang frequency tertentu. Boosting atau Cutting menggunakan equalizer pada frequency tertentu akan menghasilkan sound yang  berbeda pada semua instrument. Seperti apa rentang/jangkauan frequency tiap instrument? Lanjut aja ;)

Menghilangkan Sound Kotor/Yang Tidak Dibutuhkan
  • Gunakan High Pass Filter/Low Cut untuk track audio yang bersuara gemuruh. Instrument yang biasanya tidak memerlukan suara dibawah 100hz sebaiknya di Low cut, instrument tersebut seperti: Snare, Hi-hat, gitar elektrik dan Vocal. Gunakan Low Pass Filter/High Cut untuk track audio yang memiliki suara noise pada high frequency. Contoh: Bass tidak memiliki suara diatas 8khz dan biasanya justru di atas frequency tersebut hanya suara noise. Suara hiss (desis) instrument lain yang tidak dibutuhkan juga sebaiknya di high cut, tapi jika masih terdengar nyaman di telenga jangan banyak melakukan high cut karena akan mengurangi bright lagu dan suara instrument menjadi tumpul.
  • Cutting pada frequency tertentu sesuai tempat sumber suara kotor tersebut. Biasanya instrument tertentu memiliki suara kotor yang berkarakter/yang tempatnya disitu-situ saja, contoh; sound sibilance pada vocal biasanya di 5000hz-8000hz. Jika masih sulit menghafal, gunakan frequency analyzer untuk mendeteksinya. Untuk mengcut frequency high sebaiknya bentuk bell pada equalizer (Q) jangan terlalu tajam dan menggunakan secara berlebihan karena akan membuat sound menjadi rusak.
Meningkatkan Kejelasan Karakter Sound Instrument
Teknik ini dilakukan dengan cara boosting (menaikkan) frequency masing-masing instrument. Tips:
  • Boosting kick pada 50hz dan bass pada 100hz. Jangan boosting pada frequency yang sama karena akan terjadi penumpukan, dengan membedakannya akan membuat phase menjadi saling melengkapi, dalam bahasa awam sering disebut “kick dan bass kawin”.
  • Boosting snare di 250hz. Akan membuat sound snare menjadi tebal
  • Boosting Hi-hat di 8000hz dan Cymbal di 5000hz. Jangan boosting 2 track ini di frequency yang sama, karena kejelasan karakter masing-masing akan bertabrakan. Dan sebaiknya hi-hat lebih high ketimbang Cymbal, karena hi-hat yang bagus soundnya berkilau dan cymbal yang baik tetap terdengar suara body dari cymbal tersebut.
  • Boosting gitar dan vocal di frequency yang berbeda dengan snare, karena ketiga instrument ini sering bertabrakan frequencynya.
Membuat Separasi Tiap Instrument
Ini adalah bagian terpenting dalam menggunakan equalizer. Caranya adalah dengan membuat tiap track instrument berada pada rentang frequencynya masing-masing. Jika beberapa instrument saling bertabrakan frequency dominannya maka dilakukan cut dan boosting sesuai kebutuhan. Lalu jika ada spasi frequency yang kosong dapat diisi dengan suara instrument (sesuai kreatifitas anda). Intinya adalah frequency dari low hingga hi high terisi penuh tapi masing-masing instrument mengisi rentang frequency dominannya sendiri-sendiri hingga saling melengkapi.
Frequency Tips

Tabel di bawah ini adalah tips agar anda lebih mudah memahami tentang teknik equalisasi dalam memixing lagu. Tips berikut bukan standar, tapi menurut telinga dan pengalaman saya yang berdasarkan buku Art Of Mixing by David Gibson:
Freq uency 40- 100hz 100- 200hz 200- 800hz 800- 1000hz 1 khz- 5khz 5 khz- 8khz 8 khz- 12khz
Kick low bulat kotor

high desis
Hi hat cut cut
kotor
jelas/ garing kilau
Snare cut power kotor

presence
Toms
full kotor
presence high
Floor low full kotor
presence

Over Head cut cut
kotor
jelas/ garing kilau
Bass low bulat kotor body presence high desis
Elektrik gitar cut low/ crunch Kotor/ bulat
menyayat garing desis
Akustik gitar cut Body/ full kotor

kejelasan kilau
Conga boom full


kejelasan
Strings dasar full kotor
digital kejelasan kilau
Piano dasar full kotor
kotor/ presence kejelasan harmonic
Organ dasar full kotor

garing
Vocal gemuruh power kotor
presence kejelasan/ sibilance kilau/ desis

Untuk mulai melakukan cutting atau boosting menggunakan equalizer, dengarkanlah dahulu track yang hendak di equalisasi, setelah benar-benar tau apa yang ingin dilakukan lalu mulailah mengequalisasi. Artinya, gunakan equalizer sesuai tujuan, jangan digunakan untuk memanipulasi suara, karena salah dalam mengcut atau boosting kadang membuat sound bagus justru menjadi tidak enak didengar. Maka tetap percayalah pada apa yang anda dengar.

»»  Selengkapnya...

Istilah - Istilah Akustik

Berikut ini adalah daftar kata istilah akustik yang sering digunakan dan ditanyakan, istilah ini didefinisikan/diartikan dengan bahasa indonesia oleh Hadi Sumoro Master (S2) di bidang ‘Acoustics’ di Peabody Conservatory of Music, Baltimore, USA.


- Absorber/penyerap – menunjukkan penyerap suara, seperti foam, glaswol atau bahan seperti itu. Biasanya, range penyerapannya mid to high.

- Absorption coefficient – koefisien penyerapan suara dari suatu bahan, diukur di labolatorium.

- Bass Trap – absorber untuk freq rendah.

- Broadband absorber atau Broadband bass trap – broadband artinya luas … menunjukkan penyerapan yang menyerap dengan range frekuensi besar (diatas 5 oktaf biasanya), dan karena low freq paling susah di serap, biasanya sering di sebut broadband bass trap karena bass trap bisa di “tweak” menjadi absorber juga.


- Diffuser/diffusor – penyebar suara.

- Early reflections – pantulan2 awal, yang biasanya datang sebelum 50ms dari energi utama sumber suara.

- Flanking - peristiwa memutarnya suara (tembus keruangan sebelah), misalnya lewat plafon, A/C duct, sela-sela pintu, dll.

- Floating floor – lantai yang mengambang (ada rangka lagi dibawah lantai interior).

- Flutter Echo – pantulan mid-high freq bolak balik (karena 2 atau lebih dinding yang paralel). Flutter echo bisa “memperpanjang” reverb time dari suatu ruangan.

- Focused reflection – pantulan2 suara yang “berkumpul” pada area tertentu.

- Frequency – Banyaknya getaran dalam jangka waktu tertentu. Dengan satuan hertz -> dalam 1 detik. Dengan satuan rpm – per menit, dsb dsb.
- Gobo – Penghalang suara portable, baisanya banyak di jumpai di live room studio. Permukaannya bisa bersifat reflective, absorptive atau diffusive.

- Hearing Loss - kerusakan pada indera pendengaran (dibahas secara luas di buku Berisik!!)

- Inverse square law – peristiwa penurunan suara (direct sound) sebanyak 6dB tiap mendobel jarak tempuh nya.

- ITD/ Initial time delay – sering di sebut pre-delay dalam dunia audio, adalah lama waktu untuk pantulan pertama datang ke telinga setelah energi utama di terima (adalah bagian dari reverb time, dan tidak mempengaruhi lama reverb time). Reverb time 1s, mungkin mempunyai ITD 5ms, atau 15ms, atau 20ms, dll.

- Late reflections – pantulan2 awal yang biasanya datang setelah 50ms dari energi utama sumber suara.

- LEDE – live end dead end – salah saatu desain akustik control room dimana 1/2bagian ditreat mati (banyak penyerapan suara), dan 1/2 ditreat “hidup” (reflective atau banyak diffuser).

- Membrane absorber – absorber yang berbentuk seperti lapisan tipis. Misalnya dinding gypsum yang tipis, bisa menyerap low freq dengan range yang sempit. Rata2 range nya sangat sempit.

- Modal freq – frequency2 yang terkena pengaruh resonansi ruangan.

- ms – milisecond = mili detik = 1/1000 detik.

- NC – noise criteria – mendeskripsikan tingginya background noise. Makin rendah makin baik.

- Noise dose – dosis noisy yang boleh kita dengar dalam jangka waktu tertentu.

- NRC – noise reduction coefficient – rata-rata koefisien penyerapan suatu bahan 250, 500, 1000 dan 2000 Hz.

 - Peredam – TIDAK JELAS … apakah penyerap suara? atau penghalang suara? Mungkin lebih ke arah peredam, tapi usahakan lebih detail untuk menggunakan kata ini


- Porous absorber – absorber yang ber pori2, seperti foam (open cell), glaswol, dll.

- Reflection – pantulan.

- Reflective – bersifat memantulan suara. Materi harus padat keras dan tidak ber pori-pori.

- Resonator – biasanya merujuk ke tuned bass trap, adalah sebuah dinding, atau system (dinding/kotak yang di lubangi) dan mempunyai penyerapan yang sempit.

- Reverberation time/reverb time – waktu yang diperlukan oleh suara untuk drop 60dB dari energi utama nya. Reverberation adalah pantulan-pantulan suara, yang sering dibagi menjadi early dan late reflections.

- RFZ – reflection free zone – desain control room dimana daerah sweetspot “bebas” dari pantulan, dan semua pantulan di arahkan ke dinding belakang. bentuk ruangannya seperti diamond/segi lima gitu kalau dilihat dari denah nya.

- Room modes – resonansi ruangan yang menyebabkan beberapa freq menjadi tidak rata pada spot2 tertentu. Freq2 tsb dinamakan modal frequency. Silahkan lihat buku berisik!! untuk banyak pembahasan tentang ini.

- Speech Intelligibility – seberapa baik reproduksi suara oleh suatu sound system (dalam suatu ruangan) di translasi dan dimengerti kita (apakah kita bisa mengerti apa yang sedang dibicarakan?).

- SPL – sound pressure level – kekuatan tekanan suara (diukur dengan dB).

- SPL meter – alat untuk mengukur SPL/tekanan suara.

- Standing wave – Gelombang suara yang dipantulkan bolak -balik, biasanya merujuk ke freq rendah (jika freq tinggi, baisanya di sebut flutter echo).

- STC – sound transmission class – Adalah satuan untuk mengukur/menilai kemampuan bahan/materi untuk menghalangi suara shg tidak tembus. Makin tinggi makin baik.


- Transmission loss – STC (lihat STC) adalah satu nomer yang diambil dari grafik transmission loss. TL menunjukkan kekuatan materi untuk menahan/menghalangi suara pada rentang frekuensi tertentu.

- Tuned bass trap – bass trap yang di tuning untuk freq range yang sempit.

- Weighting – seperti dB(A), dB©, adalah kurva tertentu (ibaratnya seperti EQ) terhadap suara yang dianalisa/diamati, … untuk mendapatkan spektrum tersendiri. Misalnya dB(A), adalah weighting (anggeplah seperti EQ) pada suara yang diamati/analisa untuk bisa kita ketahui satu nomer, dan nomer ini biasanya digunakan dalam hearing safety/noise dose.

- Wavelength – panjang gelombang

Sumber : www.rumahrekam.com




»»  Selengkapnya...

Proses Mixing (Secara Umum)

Setelah anda mengenal Perbedaan Mixing & Mastering maka di sini saya mau share tentang beberapa hal yang di lakukan saat mixing (secara umum), karena gaya mixing sesorang bisa beda-beda (ini hanya dasarnya saja) Oke, Langsung Saja :

Balancing
Menyeimbangkan volume / level masing-masing track. contoh : Vocal lebih besar dari gitar, snare dan vocal sama levelnya, kick sama dengan level gitar, bass sama dengan level vocal. Pada umumnya, level balancing secara relative dapat di tentukan dengan persentase sebagai berikut:
  • Standard musisi
    Biasanya persentase 50:50 antara level vokal dan musik. Kadang musiknya lebih keras dan vocal terdengar lirih sejauh artikulasi vocal masih terdengar jelas.
  • Standard label
    persentase vocal dan musik biasanya 60:40 atau 70:30 kadang  juga ada beberapa label yang membuat level 80:20 antara vocal dan musik.
  • Standard PA (public address)
    Standard PA adalah jika  ingin didengar dengan speaker di mall atau di tempat umum. Biasannya persentase musik dan vocal dibuat 50:50 karena jika kurang dari itu akan tenggelam bunyinya ditelan bunyi gemuruh orang lalu lalang.

- Panning
Penempatan kiri-kanan/panorama. Contoh : Hihat dikiri, floor tom dikanan. Cymbal melebar kiri dan kanan, vocal, bass, snare dan kick di tengah/center.

- Staging
Penempatan masing-masing instrument didalam ‘ruangan /panggung buatan’. Di posisi depan atau ditengah atau dibelakang panggung/ruangan. Dengan menambahkan reverb dan delay dengan perhitungan tertentu, instrument dapat ditempatkan sesuai panggung buatan tersebut.

- Efek insert
penggunaan fx, contoh guitar diberi flanger, vocal diberi chorus dan lain-lain. Equalizer berfungsi memberi separasi tiap track dan menempatkan instrument pada jangkauan frekuensinya masing-masing, contoh vocal lebih bright, bass tebal, snare lebih bright dari guitar dan lain-lain (lebih jelas tentang Equalizer baca ini Teknik Mixing : Meng-Equalizer utuk balancing Frekwensi )

- Auto dynamic
( compress, limit ) / manual dynamic ( automation ) : contoh drum player kadang memukul snare tidak rata, ada yang terdengar keras ada juga yang lirih, snare akan di compress hingga dynamicnya terdengar rata. Begitu juga di track lainnya termasuk vocal. Setelah tiap track tercompress, arransement lagu dilakukan mengikuti dynamic lagu tersebut, contoh ketika reff biasanya player memainkan instrumentnya lebih kencang, maka tiap track yang sudah dicompress tadi akan di atur level dynamicnya sesuai kebutuhan lagu tersebut. ( Lebih jelas tentang compressor baca Tentang Compressor ( Apa itu Compressor ? ) )

- Final touch up
Sound engineer biasanya akan mendengar ulang hasil mixing esok harinya atau beberapa waktu setelah mixing untuk checking, dan membenahi beberapa sentuhan yang luput dari pendengaran.

- Capture/rendering/Mixdown
Hasil mixing yang sudah bagus, akan di bounce/render ke file tersendiri di dalam harddisk. Atau bisa juga direkam dari output converter ke recorder lain.
Sumber : www.rumahrekam.com


»»  Selengkapnya...

Perbedaan Mixing & Mastering

Banyak yang salah kaprah tentang kedua hal ini, mixing dan mastering adalah 2 hal yang jauh berbeda meskipun lagu/Musik yang di kerjakan sama. ok penjelasan !

A. Mixing
Sesuai dengan namanya, mix = campur , mixing = mencampur. Yang di campur di sini adalah track - track audio yang ingin di gabung, Mis : Track Gitar, Track Vokal, Track Bass, Dan Track Drum( Biasanya track drum di pecah lagi menjadi track snare,kick,tomb,hihat, dan overhead dll)

Apasaja yang dilakukan saat Mixing ?
- Hal paling utama dari proses mixing adalah Balancing atau menyeimbangkan volume antar track sehingga semua track terdengar sesuai dengan yang di inginkan. bayangkan jika anda mendengar musik yang suara kick drum menutupi track audio lainnya pasti anda langsung menghapus musik tersebut dari kompi anda.

- Equalizing (eq-ing), jika anda mendengar misalnya suara vokal yang bergemuruh maka disini tugas sang EQ . EQ berfungsi untuk meng-Cut dan mem-Bost frekwensi yang kita inginkan. Proses Equalisasi dapat membentuk karakter suatu Audio menjadi yang kita inginkan.

-Compressing , compressing adalah proses perataan suatu audio yang memiliki dinamic range yang tinggi, Mis : Vokal pada saat bernyanyi di nada rendah maka otomatis suaranya juga akan menjadi pelan, dan ketika dia bernyanyi dengan nada tinggi otomatis Powernya semakin kencang sehingga dinamic range audio vokal ini menjadi naik turun. nah ini bisa di atasi dengan proses ini

Pemberian effect, proses ini jika di andaikan pada lomba menggambar anak TK adalah proses pewarnaan, Contohnyamisalnya vokal yang terasa kering di beri effect Reverb, Chorus ,Delay dll sesuai selera.
(Dan lain-lainnya nanti akan di bahas )
nah, misalnya sudah selesai maka track audio yang banyak tadi kita mixdown menjadi 1 track audio Stereo untuk di Mastering :)

ok untuk Mixing  sampe disini dulu, untuk lebih mendalam akan di bahas pada tahap selanjutnya.

B. Mastering
Seusai dengan namanya , Master = induk/keseluruhan, disini hanya mengerjakan 1 Track saja dari hasil  mixing yang di mixdown tadi.

Yang di kerjakan di Mastering?
Mastering itu hanya memoles, mengurangi noise secara keseluruhan , menstandarkan volume, compresi, eq-ing dan lain lain nanti akan di bahas.

Sampe sini dulu, nyari duit dulu (narik becak)
oh iya, kalo ada yang mo di koreksi monggo, ato masih bingung? silahkan komentar :)
salam,


»»  Selengkapnya...

Proses Produksi Sebuah Lagu (Secara Umum)

Tahukah anda bahwa setiap lagu/musik yang anda dengar baik itu ASLI atau BAJAKAN (ups) adalah hasil dari proses produksi Musik yang panjang dan ribet?. Disini saya akan menjelaskan tahapan - tahapan proses produksi tersebut.

1. Composing (Proses Komposisi)

Composing jika di andaikan pada sebuah bangunan adalah Pondasi, ya ! ini adalah proses awal dari produksi sebuah lagu (musik). disini hal - yang menyangkut mencari ide, menulis lagu, membuat melody Vokal, dll dilakukan. Pondasi Musik ini akan sangat berpengaruh pada hasil akhir nannti.

2. Arranging (Proses Aransemen)

Setelah Komposisi sebuah lagu telah di tentukan, maka sekarang saatnya Arranger beraksi (Arranger bisa saja sang composer atau mungkin 1 orang saja bisa melakukan produksi musik secara keseluruhan). Disini hal - hal yang mengenai Gendre musik, alat musik yang akan digunakan, intro musik seperti apa, verse, reff, Tempo seperti apa, Dll di kerjakan oleh sang Arranger untuk kemudian di Rekam.

3. Recording (Proses Perekaman)

Disini peran Home Recording Mulai Tampak (bagi yang merekam menggunakan Home Recording), hal yang menyangkut di proses ini adalah masalah teknis yakni : Routing alat rekaman, mengatur gain alat, setting alat, dan proses rekam itu sendiri. Kebanyakan Studio Profesional sudah menggunakan Digitalisasi untuk proses Recording, dan software (Daw) yang digunakan Kebanyakan menggunakan Steinberg Cubase/Nuendo ( Untuk itu di Website ini hanya akan membahas Recording dan Mixing Menggunakan Cubase/Nuendo).

4. Mixing (Pencampuran)

Mixing merupakan proses pencampuran dari tiap track suara baik instrument, Vokal , dll dari hasil recording (Perekaman). Disini dilakukan proses balancing , memberi effect pada hampir tiap track, equalisasi per track, automation per track, dan masih banyak lagi yang nannti akan di bahas di Tutorial khusus Mixing. Nah, Jika sudah sesuai keinginan maka semua track tadi di render ( Di jadikan 1 Track stereo untuk di Mastering).
Untuk lebih jelas soal mixing lihat di Proses Mixing (Secara Umum)

5. Mastering (Pemolesan)

kalo tadi bagian mixing kita di pusingkan dengan banyak track, disini kita hanya akan menangani 1 Track Stereo saja dimana disini kita bisa melakukan equaliasai kembali, mengkompress , limiting, menaikkan gain (no clip) , menghilangkan noise, mengurangi kesalahan kesalahan dari hasil mixing, dan lain sebagainya. Untuk lebih Jelasnya akan di bahas pada Tutorial Mastering.

Ribet ya ? Memang ! Itulah mengapa para Musisi sering mengatakan "Plisss Jangan Beli Bajakan !" , "Plisss Jangan Download Sembarangan !", "Pliss Hargai Karya Kami !", "Plissss.. Plisss Plisssss..... !".


»»  Selengkapnya...

Home Recording

Home Recording bukan barang asing lagi, tapi apa loe semua tahu komponen apa saja yg dibutuhkan? Selain itu apa aja manfaatnya untuk pengguna dan pastinya estimasi biaya yang dibutuhkan buat bikin Home Recording. Berikut penjelasannya

1. Apa sih Home Recording itu?

Pengertian sederhananya adalah studio rekaman di dalam rumah/kamar. Konsep dari Home Recording sendiri yaitu mengadaptasi sistem analog yang biasa digunakan di studio rekaman konvensional, menjadi sistem digital ke dalam ruangan/kamar dengan ukuran minimalis. Software (Sistem Digital) yang digunakan untuk menggantikan alat - alat analaog itu disebut Digital Audio Workstasion (DAW).

2. Apa saja kelebihan dari DAW?

Dibandingkan dengan studio rekaman konvensional yang banyak pake system analog seperti menggunakan pita sebagai media rekamnya, ato instrumen yang butuh ruangan luas seperti drum, perkusi, DAW jelas jadi solusi buat loe yang pingin punya studio rekaman sederhana di kamar pribadi.
- hemat tempat & fleksibel – bagi pengguna laptop dapat juga digunakan untuk live.
- setting alat lebih mudah – karena serba digital jd tidak membutuhkan banyak alat.
- membutuhkan kabel lebih sedikit – lebih banyak bekerja dengan software.
- jumlah track tidak terbatas – bergantung kemampuan hard-disk PC/laptop.
- harga lebih terjangkau – dapat disesuaikan dengan budget yg ada.
- kualitas suara tidak kalah bagus dengan studio rekaman konvensional. DAW juga mampu jadi media untuk menyalurkan kreativitas sekaligus sarana investasi, bagi penghobi musik & audio.
Macam - Macam DAW :
- Nuendo
- Cubase
- Adobe Audition
- Fruity Loop (FL Studio)
- Cakewalk
- Protools
- Sonic Acid
- Wavelab, Dll

3. Komponen apa saja yg dibutuhkan untuk Home recording?

Untuk membangun sebuah Home Recording, berikut ini komponen-komponen yang harus diperhatikan :
- Komputer (PC) / Laptop
- Soundcard/Converter/Audio Interface
- Speaker Monitor
- Mikrofon
- Software
- PreAmp

4. Estimasi biaya yg dibutuhkan untuk menyiapkan sebuah DAW?

Untuk Perhitungan biaya silahkan di cek di toko terdekat atau di online ( salah satu yang terbaik di Indonesia www.tokomusiktek.com)

ok, Segitu dulu ya :)



»»  Selengkapnya...

Rekam Musik

Rekam Musik adalah tempat dimana anda belajar menyulap rumah atau kamar anda menjadi studio rekaman (semi profesional tentunya) :) selain itu di sini juga akan saya posting segala hal tentang Musik .
Disini untuk urusan Digital Audio Workstation (Daw) saya lebih spesifik kepada produk Steinberg(Cubase/Nuendo dan Wavelab) Karena (Cubase/Nuendo) yang saya gunakan untuk arranging, recording, dan mixing Sedangkan Untuk mastering : Steinberg Wavelab.
Lebih jelas? silahkan lanjut baca ke atas


»»  Selengkapnya...

Ed Sheeran - Thinking Out Loud (StereoNight Acoustic Cover)